Asanda Cahya Nandita, seorang peserta UTBK di UNS Surakarta, menunjukkan kegigihannya dalam mengejar mimpi kuliahnya, meskipun mengalami insiden kecelakaan tunggal hanya dua hari sebelum pelaksanaan UTBK.
Meski dalam kondisi terbaring, Asanda tetap semangat untuk mengikuti proses ujian yang digelar dalam format Ujian Tulis Berbasis Komputer di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Jumat (12/5/2023) kemarin.
Sebagai lulusan SMA Negeri Karangpandan, Asanda tidak membiarkan kondisinya pasca kecelakaan menghalanginya untuk meraih impian kuliahnya.
Dengan semangat yang luar biasa, Asanda berhasil menjalani ujian meskipun dalam kondisi yang belum sepenuhnya pulih dari kecelakaan yang dialaminya.
Semoga semangat juang yang ditunjukkan oleh Asanda dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
Sebelumnya, Asanda dijadwalkan untuk mengikuti UTBK di Laboratorium Bahasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS). Namun, mengingat kondisi khusus yang dialaminya pasca kecelakaan, Asanda diberikan tempat terpisah dalam mengerjakan ujian tersebut.
Hal ini menunjukkan kesungguhan UNS dalam memberikan akses yang setara bagi setiap peserta UTBK. Termasuk bagi mereka yang menghadapi hambatan tertentu dalam mengikuti ujian.
Semangat Asanda untuk Mengikuti UTBK
Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan ruangan khusus di Ruang Sidang I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS kepada Asanda Cahya Nandita. Meski mengalami insiden kecelakaan yang membuatnya harus terbaring, Asanda tetap semangat dan gigih untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar oleh SPMB UNS.
Ayah Asanda, Mohamad Echsanudin, bercerita bahwa anaknya masih tetap bersemangat untuk mengikuti ujian meski dalam kondisi terbaring. Ia mengungkapkan bahwa Asanda telah melaporkan kondisinya kepada SPMB UNS. Kemudian SPMB UNS memberikan tindak lanjut dengan memberikan ruangan khusus untuk Asanda.
Meskipun dalam kondisi yang sulit, Asanda yang telah mempersiapkan dirinya dengan baik, memaksa dirinya untuk tetap mengikuti UTBK. Sebelum memulai ujian, Asanda bahkan meminta doa dari ayahnya yang menemaninya.
Semangat dan keteguhan hati yang ditunjukkan oleh Asanda pantas diapresiasi. Hal tersebut karena ia telah membuktikan bahwa keinginan untuk meraih cita-cita tidak bisa dipadamkan oleh suatu hambatan. Semoga Asanda dan semua peserta UTBK dapat berhasil dalam menggapai cita-cita mereka.
Kedatangan Asanda Ke Tempat UTBK
Asanda Cahya Nandita datang ke lokasi ujian menggunakan ambulans dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar. Meskipun kondisinya sudah lebih baik, Asanda tetap harus diperbolehkan pulang ke rumah setelah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Terkait kondisi tersebut, Koordinator Bidang Program Sarjana UPT SPMB UNS, Ir. Widiyanto, menyampaikan bahwa UNS berupaya untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang mendaftar di UNS sebagai pusat UTBK akan dilayani dengan baik.
Widiyanto juga memastikan bahwa semua peserta UTBK bisa mengikuti ujian dengan baik. “Siapa pun yang mendaftar di pusat UTBK UNS akan kami layani dengan baik. Kami pastikan bahwa mereka bisa mengikuti ujian dengan baik. Namun, perlu dicatat bahwa kami hanya dapat melakukan semampu yang bisa kami lakukan di UNS,” tegasnya.
Dari pernyataan Widiyanto, terlihat bahwa UNS sangat memperhatikan kenyamanan dan keselamatan peserta UTBK. UNS berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua peserta, tanpa terkecuali.
Hal ini menunjukkan bahwa UNS adalah lembaga pendidikan yang peduli dengan nasib dan masa depan calon mahasiswanya. Semoga UNS dapat terus menjadi pusat pendidikan yang berkualitas dan mampu membangun generasi muda yang berkualitas pula.