Apakah kamu tertarik dengan ide cara menjalankan bisnis thrift shop? Bagaimana memulai bisnis Thrift Shop dari awal? berikut langkahnya. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan bisnis toko Thrift Shop atau toko barang bekas.

Toko Thrift Shop adalah salah satu ide bisnis yang bagus untuk pemula. Dan kehadirannya semakin meningkat belakangan ini seputar pakaian di toko Thrift Shop.

Kenapa memulai bisnis dapat menghasilkan dan bagus untuk pemula? Salah satu alasannya adalah karena kamu tidak perlu memproduksi barang sendiri.

Jika kamu juga tertarik untuk memulai bisnis pakaian bekasmu sendiri. Baca artikel ini untuk mengetahui 8 cara menjalankan bisnis thrift shop.

Apa Itu Thrift Shop?

Menjual barang-barang bekas seperti pakaian, buku, dan peralatan rumah tangga itulah yang disebut sebagai Thrift Shop. Meskipun bekas, barang-barang yang dijual masih dalam kualitas yang baik dan beberapa di antaranya seperti baru.

Ada banyak produk yang dapat dijual di toko barang bekas/Thrift Shop ini. Tetapi barang yang paling populer adalah pakaian, di mana trennya berubah dengan cepat. Jika kamu menjual barang bekasmu sendiri, namanya adalah preloved, bukan toko Thrift Shop.

Preloved sendiri merupakan barang yang sebelumnya telah digunakan dan diberikan kepada orang lain. Preloved juga disebut barang bekas alias Thrift. Dengan kata lain, Preloved adalah barang Thrift yang telah di jual kembali dengan kondisi yang sangat baik.

Tips Memulai Bisnis Thrift Shop!

Cara Menjalankan Bisnis Thrift Shop

Berikut 8 cara menjalankan bisnis Thrift Shop yang bisa kamu coba jika tertarik dengan bisnis yang satu ini.

1. Menentukan Target Pasar dan Produknya

Ada banyak barang bekas yang bisa kamu jual. Antara lain tas, jam tangan, barang elektronik, buku, pakaian, peralatan rumah tangga. Produk yang berbeda mungkin memiliki target pasar yang berbeda.

Barang-barang rumah tangga, misalnya, ditujukan untuk ibu rumah tangga dan pensiunan. Namun, pakaian dan barang elektronik memiliki target pasar yang berbeda.

Jadi tentukan produk apa yang akan di jual. Cara bisnis Thrift Shop seperti ini memudahkan untuk menentukan target pasar, membangun fungsi bisnis, membuat konten, dan lainnya.

Misalnya, orang yang menyukai barang barang dengan konsep simpel dan imut serta warna-warna pastel yang sedang tren saat ini. Dari sini, kamu bisa menentukan konsep untuk fotografi produk, feed Instagram, nama merek, kemasan, dan konten pemasaran.

2. Cari dan Pilih Supplier yang Tepat

Maka kamu perlu menemukan pemasok yang tepat untuk kebutuhan penyimpanan kamu. Bahkan, kamu bisa menjualnya di toko-toko barang bekas seperti Pasar Simor Gede Bage di Bandung atau Pasar Sennen di Jakarta.

Tentu saja, memilih satu per satu akan memakan waktu lama. Mendapatkan persediaan dari pemasok dalam dan luar negeri adalah kunci utamanya. Pakaian bekas biasanya dikirim dalam karung besar.

Saat memilih pemasok, satu pemasok harus dibandingkan dengan yang lain. Sebagai aturan umum, penyedia yang berbeda memiliki harga, jumlah produk, dan peralatan yang berbeda.

3. Buat Nama Brand & Logonya

Saat kamu berbisnis Thrift Shop, tetapi kamu dapat menambahkan label, stiker, atau kartu ucapan terima kasih dengan nama dan logo merek kamu. Tidak hanya dapat menampilkan merek kamu, tetapi juga dapat membuat pembeli merasa seperti membeli pakaian baru.

Saat ini, sebagian besar pakaian di toko barang bekas dicuci, disetrika, atau dikukus, lalu dibungkus satu per-satu.

4. Jaga Kebersihan Produk

Memiliki kualitas yang baik, tetapi sering kali dikirim dalam jumlah besar dari luar negeri bisa juga dengan barang bekas pakai alias thrif. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan produk.

Misalnya, jika pakaian dikirim dalam tas besar, pakaian tersebut akan kusut dan kamu tidak akan tahu apakah pakaian tersebut bersih atau tidak. Oleh karena itu, produk harus di cuci dan di setrika terlebih dahulu sebelum di jual.

Menjaga barang kamu tetap bersih berarti tetap sehat sebagai penjual, menjaga tempat penyimpanan kamu tetap bersih, dan pakaian yang bersih memudahkan kamu untuk memotret barang kamu.

5. Lakukan Foto Produk

Kamu memerlukan foto produk yang dapat di unggah ke media sosial, e-commerce, atau pasar agar produkmu terjual secara online agar bisnis Thrift Shop.

Foto produk tidak perlu diambil di studio foto khusus. Kamu bisa melakukannya di ponselmu di rumah. Yang penting adalah penempatan objek, pencahayaan, dan cara pengambilan foto.

Pakaian bisa di gantung pada dinding dengan gantungan baju. Dinding yang digunakan adalah monokromatik sehingga konsumen dapat fokus pada produk. Kami juga memiliki contoh penggunaan produk agar konsumen tahu seperti apa penampilan mereka saat menggunakan produk tersebut.

6. Tentukan Harga Jual Produk

Kamu perlu mengetahui cara menghitung harga jual dengan benar agar bisnis mu berjalan dengan lancar. Tentu saja, ini agar kamu bisa mendapatkan keuntungan. Jika harga terlalu rendah, tidak ada keuntungan yang di dapat. Dan jika harga terlalu tinggi, tidak akan ada yang membelinya.

Perhitungan harga jual harus sesuai dengan harga pasar, kualitas produk, biaya operasional, modal, dll serta itulah yang harus pedagang ketahui. Selain itu, harga jual juga harus di sesuaikan dengan kualitas produk agar tidak terlalu tinggi untuk produk yang tidak memiliki kualitas yang tepat.

7. Pasarkan Produk

Setelah kamu memiliki gambaran produk dan harga, saatnya memasarkan produk bisnis Thrift Shop kamu. Kamu bisa menjualnya melalui berbagai media online. Misalnya, kirim ke Instagram, toko TikTok, pasar Facebook, e-commerce.

Ketika menggunakan beberapa media secara bersamaan, bersiaplah untuk membuat berbagai konten pemasaran. Beberapa media sosial banyak memuat foto, sementara yang lain banyak memuat video. Misalnya, TikTok berfokus pada video, sementara Instagram bisa keduanya.

Jangan lupa untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Misalnya, keterangan Instagram dan Facebook dengan merek, ukuran, bahan, harga, dan cacat produk. Karena beberapa produk toko barang bekas biasanya memiliki cacat seperti: Kantong bolongkecil, kancing longgar, atau dagangan kotor.

8. Buat Strategi Pemasaran yang Tepat

Dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis Thrift Shop juga banyak mengahsilakan pundi-pundi uang. Strategi pemasaran ini bisa di sesuaikan dengan target pasar dan media penjualan yang kamu pilih.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Terbaik untuk Bisnis

Misalnya, target pasarnya adalah anak muda berusia di atas 20 tahun, dan media sosial seperti Instagram dan TikTok adalah media yang paling sering mereka akses. Jadi, ini bisa menjadi media iklan yang cocok.

Selain itu, konten pemasaran yang digunakan juga harus sesuai dengan media dan cara menjalankan bisnis thrift shop. Misalnya, kamu bisa melakukan promosi secara langsung melalui TikTok. Atau, jika kamu bergerak pada bidang e-commerce, Shopee biasanya mengiklankan produk dengan penjual toko tertentu.

Untuk penjelasan lebih lengkap seputar thrift shop Kamu bisa membaca artikel lengkapnya di JurnalisBisnis.com.

Share:
Yanti

Yanti

Nama saya adalah Yanti Puspita, lahir di Malang dan anak kedua dari 2 bersaudara. Saya lulusan SMA, lulus tahun 2019 dan bekerja sebagai content writer dari tahun 2020 sampai saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.