Tahukah kamu apa itu archaebacteria dan eubacteria?, pada kesempatan ini ktia akan membahas pengertian archabacteria dan eubacteria, reproduksi archabacteria dan eubacteria, jenis-jenis archabacteria dan eubacteria dan sebagainya.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai pengertian archaebacteria dan eubacteria, terlebih dahulu kita akan membahas dasar pengertian archaebacteria dan eubacteria.
Pengertian Archaebacteria
Archabacteria adalah kumpulan sel paling awal (kuno) yang memiliki kedekatan dengan organisme eukariorik (membran inti sel) dan termasuk kedalam kingdom monera.
Istilah Archabacteria sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Archaio” yang artinya “Kuno”. Archabacteria juga tergolong sebagai organisme tertua yang pernah hidup di bumi, sehingga ia biasa disebut sebagai organisme purba.
Archabacteria bisa hidup dengan lama di muka bumi ini karena archabacteria dapat bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim, seperti pada awal kehidupan di bumi.
Baca: Klasifikasi Makhluk Hidup
Archabacteria merupakan organisme yang mempunyai metabolism khas, karena mmebentuk gas metana (CH4) dengan cara reduksi karbondioksida (C02). Selain itu archaebacteria juga bersifat anaerobik dan kemosintetik.
Pengertian archabacteria juga merupakan kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, akan tetapi pada membrane plasmanya mengandung lipid. Archabacteria juga biasa disebut sebagai bakteri.
Ciri-Ciri Archabacteria
- Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan.
- Dinding sel mengandung lipopolisakarida.
- Bersifat nonpatogen.
- Hidup bebas.
- Dapat hidup dilingkungan ekstrim, seperti kawah gunung berapi, danau laut mati dan sebagainya.
- Memiliki bentuk yang bervariasi (batang, bulat, spiral, tidak beraturan)
- Berukuran sekitar 0,1-5 mikron.
- Bersifat anaerob.
- Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan membentuk tunas.
Reproduksi Archaebacteria
Archabacteria umumnya bereproduksi secara aseksual dengan mereproduksi melalui pembelahan biner. Dimana induk membelah menjadi 2 sel anak yang mempunyai identik secara genetik pada reproduksi archabacteria.
Selain itu archabacteria juga dapat bereproduksi secara aseksual dengan melalui tunas dan fragmentasi, dimana berbagai potongan sel didalamnya pecah dan membentuk sel baru.
Bakteri juga berkembang biak dengan cara bertukar materi genetik dengan bakteri yang lainnya.
Jenis-Jenis Archabacteria
1. Archabacteria Halofilik
Archaebacteria jenis halofilik mempunyai habitat di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi (salinitas). Contoh: Halobacterium.
2. Archabacteria Metagonik
Archabacteria Metagonik biasa memperoleh zat makanannya dari proses pembusukan pada bahan organic dan dapat menghasilkan gas metana. contohnya: Methanococcus.
3. Archabacteria Pereduksi Sulfur
Archabacteria Pereduksi Sulfur umumnya memanfaatkan hydrogen dan sulfur organik sebagai sumber energinya, contoh: Sulfolobus.
4. Archabacteria Thermoasidofik
Umumnya Archabacteria Thermoasidofik mengoksidasi di lingkungan seperti di kawah vulkanik untuk dapat hidup. Selain itu bakteri jenis ini juga biasa mengoksidasi sulfur di wilayah lubang vulkanik gunung berapi atau mata air yang bersulfur.
Peranan Archabacteria Bagi Kehidupan
- Meningkatkan kerja detergen.
- Menghidrolisis jenis bahan makanan menggunakan enzimnnya.
- Mengatasi pencemaran.
- Mengubah pati pada jagung menjadi karbohidrat.
- Membantu pembuatan kompos.
- Membantu pembuatan bahan bakar (biogas) menggunakan gas metana yang terkandung didalamnya.
Pengertian Eubacteria
Pengertian dari eubacteria adalah suatu organisme bersel satu (unniseluler) yang tidak mempunyai membrane inti sel (prokariotik) dan tidak memiliki klorofil pada dinding selnya.
Istilah eubacteria sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “eu”, yang artinya “sejati”. Organisme eubacteria meliputi berbagai organisme bersifat prokariotik yang dapat hidup dimana-mana (kosmopolit).
Eubacteria juga biasa disebut sebagai bakteri. Bakteri sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1674 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda yakni Antony van Leuuwenhoek. Ilmuwan penemu eubacteria juga yang menemukan mikroskop lensa tunggal.
Selain itu eubacteria juga mulai diperkenalkan pada tahun 1828 oleh Ehrenberg. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut sebagai bakteriolog.
Ciri-Ciri Eubacteria
- Organisme uniselluer (Bersel Satu).
- Tidak mempunyai membran inti (Prokariotik).
- Dinding sel mengandung bahan peptidoglikan.
- Dapat ditemukan dimana-mana (Cosmopolitan).
- Tidak memiliki kloroplas.
- Tidak memiliki organel mitokondria.
- Bergerak dengan menggunakan organel flagella.
- Membentuk endospore pada beberapa kondisi.
Reproduksi Eubacteria
Eubacteria dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Vegetatif dengan aseksual dan Generatif dengan seksual.
1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi eubacteria pertama yaitu secara aseksual atau vegetative. Pada reproduksi aseksual bakteri berkembang biak dengan cara pembelahan biner pada lingkungan yang tepat.
Selain itu proses reproduksi pada bakteri bisa berlangsung dengan cepat, sehingga umumnya pada kondisi yang optimal beberapa jenis dari bakteri mampu membelah diri setiap 20 menit.
Sedangkan pada kondisi lingkungan yang kurang tepat, sel-sel bakteri bisa mempertahankan diri dengan endospore (pembentukan spora). Endospora merupakan spora yang terbentuk didalam bakteri.
Namun, beberapa bakteri ada yang mati karena beberapa perubahan faktor pada lingkungan. Faktor lingkungan tersebut berupa cahaya matahari, suhu, kelembapan, dan berbagai zat penghambat dan pembunuh.
Perhatikan gambar dibawah ini:
2. Reproduksi Seksual
Bakteri juga dapat bereproduksi secara seksual melainkan dengan pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya, sehingga umumnya disebut perkembangbiakan praseksual.
Perkembangan praseksual pada bakteri dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
A. Transformasi
Transformasi merupakan proses pemidahan berbagai potongan materi genetic (DNA) yang ada diluar bakteri penerima, sehingga pada proses ini tidak terjadi kontak antara bakteri pemberi DNA dan penerima secara langsung.
Contoh: Bacillus, Haemopphilus, Neisseria, Pnemonia, Streptococus, dan Pseudomonas.
Berikut gambar proses transformasi:
B. Konjugasi
Konjugasi yaitu proses pertukaran berbagai materi genetik dengan membentuk jembatan atau bangunan untuk menyalurkan materi genetik yang ada didalamnya.
Berikut gambar proses konjugasi bakteri:
Jenis-Jenis Eubacteria
Eubacteria memiliki beberapa jenis, berikut jenis-jenis eubacteria:
A. Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel
- Bakteri Garam Negatif.
- Bakteri Gram Positif.
- Bakteri Tidak Memiliki DInding Sel.
B. Berdasarkan Letak dan Jumlah Flagella
- Bakteri Monotrik
- Bakteri Amfitrik
- Bakteri Lofotrik
- Bakteri peritrik
Peranan Eubacteria bagi Kehidupan
- Pembuatan makanan dan minuman hasil dari fermentasi, contoh: Lactobacillus bulgaricus (yoghurt), Acetobacter Xylinum (Nata de Coco) dan sebagainya.
- Mengusaikan sisa-sisa makhluk hidup. Contoh: Escherichia coli.
- Menyuburkan tanah. Contoh: Nitrosococcus dan Nitrosomonas pada proses nitrifikasi.
- Menghasilkan antiobiotik. Contoh: Bacillus polymyxa (penghasil antiobiotik polymxyn B) untuk mengobati infeksi bakteri.
- Pembuatan Zat Kimia, contoh: Aseton dan butanol.
- Membantu Penelitian Rekayasa Genetika pada berbagai bidang. Contoh: enzim, hormon, dan vitamin.
Perbedaan Archabacteria dan Eubacteria
Berikut beberapa perbedaan archabacteria dan eubacteria:
No | Pembeda | Archaebacteria | Eubacteria |
---|---|---|---|
1. | Dinding Sel | Tidak ada | Ada |
2. | Lipid Membran | Sebagian bercabang | Tidak bercabang |
3. | RNA Polymerase | Terdiri dari beberapa jenis | 1 jenis saja |
4. | Intron | Memiliki beberapa gen | Tidak punya |
5. | Respons | Pertumbuhannya tidak terhambat | Pertumbuhannya terhambat |
6. | Histone | Punya | Tidak |
7. | Lokasi Hidup | Kawah gunung berapi, didasar gua, dan lapisan es. | Umumnya berada di sekitar manusia dan berbagai makhluk hidup lainnya. |
8. | Menghasilkan Spora | Tidak | Bisa |
Persamaan Archaebacteria dan Eubacteria
Berikut ini beberapa persamaan antara archabacteria dan eubacteria:
- Mempunyai dinding sel
- Reproduksi dengan membelah diri
- Mempunyai filamen
- Organisme Unniseluller (Terdiri dari 1 Sel)
- Bersifat prokariota (Tidak mempunyai membran inti).
Demikian penjelasan mengenai pengertian archaebacteria dan eubacteria serta berbagai penjelasan lainnya, semoga penjelasan pengertian archaebacteria dan eubacteria dapat bermanfaat.