Hai sobat saintek.id, apakah kamu pernah mendengar istilah kimia?, mungkin istilah tersebut sudah tidak asing lagi ya di telinga kita.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai pengertian kimia, Prinsip Dasar Hakikat Ilmu Kimia, Sejarah kimia, Ruang Lingkup Kimia, Metode Ilmiah, Manfaat Mempelajari Kimia dan lain sebagainya.
Sebelumnya pasti kita sering mendengar atau menemukan istilah kimia, baik di kehidupan sehari-hari maupun di pelajaran sekolah.
Ilmu kimia sendiri memang tidak pernah bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, karena memang istilah ini merupakan bagian dari ilmu sains yang telah menyatu dengan kehidupan kita.
Pengertian Kimia
Pengertian ilmu kimia adalah bagian dari ilmu sains (IPA) yang pembahasannya berfokus pada berbagai susunan, struktur, sifat maupun perubahan materi beserta energi yang menyertainya.
Lalu apa pengertian susunan, struktur, sifat dan perubahan materi?
1. Susunan Materi
Pada pembahasan kali ini susunan materi yang dimaksud adalah mengenai unsur, senyawa, maupun campuran.
- Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi karena ia merupakan zat paling sederhana, contohnya: Na, O, H, Fe, dan C.
- Senyawa adalah suatu zat yang terbentuk dari adanya gabungan berbagai unsur dengan menggunakan perbandingan tertentu. Contoh senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
- Campuran adalah suatu zat yang berasal dari penggabungan antara 2 zat atau lebih dimana sifat dari penyusunnya tidak berubah. Contoh campuran adalah susu, air teh, gula, dan lain sebagainya.
2. Struktur Materi
Struktur materi merupakan bagian dari susunan materi yang menjelaskan mengenai ikatan yang terjadi antar atom sampai dengan terbentuknya suatu molekul unsur, molekul senyawa, maupun ion.
Contoh dari molekul unsur adalah O2, N2, H20. Contoh dari molekul senyawa adalah CO2, H2O, DAN CaCO3, sedangkan contoh dari ion adalah Na+, Cl-, Ca2+.
3. Sifat Materi
Sifat materi disini lebih mengarah ke berbagai sifat kimia pada suatu zat, misalnya mudah korosi, mudah terbakar, mudah bereaksi dengan berbagai zat lain dan lain sebagainya.
4. Perubahan Materi
Perubahan materi pada kimia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah suatu perubahan kimia yang tidak dapat menghasilkan zat-zat baru lainnya, contohnya es mencari, lilin dibakar, dan lain sebagainya. - Perubahan Kimia
Berbeda dengan perubahan fisika, perubahan kimia adalah suatu perubahan yang dapat menghasilkan berbagai zat baru akibat adanya suatu reaksi kimia. Contohnya kayu dibakar menjadi abu, besi berkarat, nasi menjadi basi dan lain sebagainya.
Sejarah Ilmu Kimia
Sejarah kimia sendiri dimulai kurang lebih 4000 tahun yang lalu, dimana pada saat itu bangsa Mesir mengawali dengan adanya “the art of synthetic “wet” chemistry” (sebuah seni tentang kimia sintesis basah).
Menurut WikiPedia kimia basah merupakan salah satu bentuk dari kimia analitik yang menggunakan metode klasik, misalnya obervasi untuk menganalisis suatu bahan.
Pada 1000 tahun SM (sebelum masehi), masyarakat mulai menggunakan berbagai teknologi yang kemudian menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang dari ilmu kimia.
Pada zaman itu, mereka tidak berusaha untuk memahami berbagai hakikat kimia dan sifat materi serta perubahannya yang mereka gunakan.
Sehingga pada zaman tersebut dapat kita simpulkan bahwa ilmu kimia belum lahir. Namun dengan adanya pecobaan dan catatan dari hasilnya merupakan bagian dari langkah menuju sebuah ilmu pengetahuan.
Sekitar tahun 3500 SM peradaban mesir kuno sudah memahami bagaimana caranya membuat anggur, pembalseman (pengawetan mayat). Dan berbagai pengolahan logam seperti timah dan tembaga.
Sejarah Kimia secara Lengkap
Prinsip Dasar Hakikat Ilmu Kimia
Prinsip dasar hakikat ilmu kimia adalah suatu perubahan bentuk atau berbagai susunan partikel menjadi bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Hal tersebutlah yang juga menjadi acuan perkembangan ilmu kimia sebagai prinsip dasar kimia.
Contohnya, zat A direaksikan dengan zat B, nahh reaksi dari kedua zat tersebut yang kemudian akan menghasilkan zat baru, misalnya zat C, dimana sifat zat C ini berbeda dengan Zat A dan B.
Ruang Lingkup Kimia
Pada umumnya ilmu kimia mempunyai 5 ruang lingkup dasar, yakni: susunan, sifat, struktur, dan berbagai perubahan materi yang menyertai.
Ruang lingkup Kimia dibagi menjadi 2 yaitu kimia teoritis dan kimia deskriptis.
1. Kimia Teoritis
Kimia teoritis adalah suatu ilmu kimia yang penjelasan-penjelasan didalamnya berfokus tentang materi.
Selain itu kimia teoritis juga dapat dibedakan menjadi 6, yaitu kimia fisika, kimia organic, kimia anorganik, kimia analitik, kimia lingkungan dan biokimia.
A. Kimia Fisika
Kimia fisika adalah suatu cabang dalam ilmu kimia yang menggabungkan antara ilmu kimia dengan ilmu fisika.
Pada ilmu yang satu ini terjadi suatu proses penggabungan antara ilmu kimia dengan ilmi fisika. Maksudnya ilmu fisika berperan dalam mempelajari suatu zat yang mempunyai ukuran kecil (mikroskopik), atomik, atau subatomic pada sistem kimia sesuai berbagai hokum yang ada di ilmu fisika.
Contohnya teori kuantum, penggerakan suatu partikel, dan termodinamika.
B. Kimia Organik
Kimia Organik adalah bagian dari cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat maupu komposisi serta berbagai reaksi yang terjadi pada senyawa organik.
C. Kimia Anorganik
Kimia anorganik adalah suatu cabang dalam ilmu kimia yang mempelajari berbagai strukutur, kompisisi maupun sifat serta reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik sepertti logam dan non logam.
D. Kimia Analitik
Kimia analitik adalah cabang studi pada ilmu kimia yang mempelajari kandungan unsur dari suatu materi yang akan memberikan indikasi identitas tertentu pada spesies kimia.
E. Biokimia
Biokimia adalah studi ilmu kimia yang fokus mempelajari makhluk hidup. Selain itu biokimia seringkali disebut dengan kimia makhluk hidup.
F. Kimia Lingkungan
Kimia lingkungan adalah suatu studi pada ilmu kimia yang berfokus pada berbagai fenomena yang terjadi pada kimia dan biokimia.
Metode Ilmiah
Seseorang yang mempelajari kimia khususnya pada ilmuwan penting sekali mengenal dan memahami metode ilmiah yang baik dan benar.
Hal tersebut karena ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu sains yang bersifat saintifk atau harus dapat dibuktikan dengan data. Data-data atau pembuktian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Berikut beberapa langkah yang dilakukan dalam metode ilmiah:
- Merumuskan Masalah, caranya adalah dengan fokus terhadap pembahasan tertentu (tema tertentu).
- Mengkaji berbagai teori atau penelitian yang ada sebelumnya dengan tujuan untuk menghindari adanya tumpang tindih.
- Mengajukan hipotesis (kesimpulan sementara) dengan tujuan untuk bisa mendapatkan kesimpulan yang sementara berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
- Melakukan eksperimen (percobaan) untuk menguji kebenaran hipotesis
- Mengumpulkan data-data hasil eksperimen untuk kemudian di olah dan dianalisis ulang
- Mengolah dan menganalisis berbagai data hasil penelitian.
- Membuat kesimpulan dari penelitian.
- Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah.
Manfaat Mempelajari Kimia
Selain untuk mendapatkan nilai di sekolah ilmu kimia juga mempunyai manfaat di kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa manfaat mempelajari kimia:
- Mengenal alam beserta berbagai proses didalamnya, contohnya pada proses bernapas dimana manusia akan menghirup oksigen yang kemudian masuk ke dalam tubuh, oksigen yang masuk tersebut akan mengalami proses pembakaran yang kemudian menghasilkan energi.
- Memahami berbagai produk yang bermanfaat dalam kebutuhan sehari-hari. Contohnya detergen dan sebagainya.
- Mempelajari interaksi berlangsungnya kehidupan, seperti proses fotosintesis dan sebagainya.
- Memahami cabang ilmu lainnya, seperti biologi. Dimana ilmu manfaat mempelajari kimia dapat dirasakan penting saat mempelajari ilmu lain seperti biologi. Contohnya pada proses fotosintesis.
Demikian penjelasan mengenai pengertian kimia dan berbagai penjelasan lainnya, semoga dapat bermanfaat.