Setelah sebelumnya kita membahas seputar klasifikasi makhluk hidup. Pada kesempatan ini kita akan membahas pengertian virus, sejarah virus, ciri-ciri virus, struktur virus, bentuk virus, jenis-jenis virus, klasifikasi virus, dan peranan virus dalam kehidupan.

Umumnya materi tentang pengertian virus ini dipelajari di mata pelajaran biologi kelas X IPA pada jenjang SMA.

Apa itu Virus

Apa itu Virus

Virus merupakan suatu mikroorganisme parasit, yang dalam hidupnya membutuhkan inang untuk bisa bertahan hidup. Bagian inang sendiri digunakan oleh virus untuk melakukan reproduksi didalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia.

Kata virus sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “virion” yang artinya racun, hal tersebut yang membuat virus disebut sebagai organisme parasit (merugikan).

Karena itulah ciri-ciri virus yaitu parasit obligat intraseluler atau pengertian virus adalah suatu organisme parasit yang hidup didalam badan sel.

Virus dapat berkembangbiak dengan cara menumpang pada tubuh inangnya lalu mereplikasi diri, bahkan ada beberapa virus yang membunuh sel inanangnya agar bisa berkembang biak dengan baik.

Sehingga, apabila virus tidak menemukan sel inangnya maka ia tidak akan bisa bertahan hidup untuk waktu yang cukup lama.

Selain itu virus mempunyai 1 asam nukleat yaitu berupa DNA dan RNA dan bersifat seperti benda mati yang mempunyai ukuran yang sangat kecil.

Pada umumnya virus berbentuk seperti huruf T, dan memiliki bentuk struktur seperti kepala, asam nukelat, ekor, dan kapsid.

Sejarah Awal Penemuan Virus

Sejarah virus bermula saat ditemukannya pertama kali. Pada mulanya virus ditemukan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman pada tahun 1883 bernama Adolf Meyer.

Pada awalnya Adolf Meyer menemukan adanya bintik kuning pada tumbuhan tembakau, kemudian ia melakukan percobaan dengan meng-ekstrak getah dari tembakau yang terdapat bintik kuning tersebut lalu disemprotkan ke tembakau yang masih sehat.

Lalu Adolf meyer menemukan bahwa bahwa tembakau sehat yang disemprotkan getah dari tembakau yang berbintik kuning tadi juga mengalami bintik-bintik kuning.

Setelah itu meyer meneliti ulang getah tembakau tersebut dengan menggunakan alat mikroskop dan faktanya ia tidak menemukan adanya bakteri sama sekali pada getah tersebut.

Pada akhirnya ia menarik kesimpulan bahwa makhluk hidup yang menyerang tembakau yang berbintik kuning tadi mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri.

Ciri-Ciri Virus

Berikut ini beberapa ciri-ciri virus:

  1. Berukuran Kecil (Mikro) sekitar 20-30nm.
  2. Berkembang biak didalam sel hidup (Obligat Intraseluler).
  3. Mempunyai 1 Asam Nukleat yaitu DNA dan RNA.
  4. Dapat bersifat seperti benda mati (tidak bernapas, tidak bergerak, dapat dikristalkan).
  5. Virus idak mempunyai inti sel, sitoplasma dan membran plasma.
  6. Umumnya berbentuk seperti huruf T, bulat, batang dan silindris.

Struktur Virus

Virus tidak mempunyai struktur  sel sehingga ia  tidak digolongkan sebagai organsime seluler. Hal tersebut karena virus tidak mempunyai membran sel, dinding sel, dan berbagai organ sel lain. Berikut beberapa struktur virus:

1. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan molekul yang berukuran besar (makromolekul) yang bersifat kompleks, dan tersusun atas rantai nukleotida yang didalamnya terkandung berbagai informasi genetik.

Umumnya asam nukelat berupa DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) atau asam deoksiribosa dan RNA (Ribonucleic Acid) atau asam ribonukleat. Biasanya asam nukleat sendiri ditemukan pada berbagai sel hidup serta pada virus.

2. Kapsid

Kapsid merupakan kulit protein dari virus yang terdapat pada bagian kepala virus.Kapsid terletak pada selubung luar virus dan mengandung kapsomer (subunit protein). Kapsid sendiri mempunyai pengaruh pada pembentukan bentuk pada virus.

3. Kepala

Virus mempunyai kepala yang mengandung  asam nukleat, pada virus bakteriofag asam nukleat terletak yang pada bagian luarnya diselubungi oleh kapsid yang berfungsi untuk melindungi isi kepala virus.

Umumnya kepala pada virus berbentuk polihedral, heliks,  dan asam nukleatnya yaitu DNA.

4. Leher

Struktur virus satu ini merupakan penghubung antara kepala dan ekor pada virus, selain itu fungsi dari leher adalah sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor virus.

5. Ekor

Virus mempunyai sturktur ekor yang berfungsi alat untuk memudahkan tubuh virus untuk menempel pada inangnya.

Letak ekor pada virus sendiri melekat pada kepala kapsid. Ekor pada virus sendiri terdiri dari beberapa tabung yang isinya adalah benang dan serat halus.

Bentuk-Bentuk Virus

Virus mempunyai bentuk yang beranekaragam, berikut ini bentuk-bentuk virus :

  1. Berbentuk seperti huruf T (Compleks), misalnya baketriofag yakni virus yang biasa menyerang bakteri Escherichia coli
  2. Berbentuk polihedral (Polyhedral), misalnya Adenovirus
  3. Berbentuk barang dan berujung oval (Helical) seperti peluru, missal Rhabdovirus dan TMV (Tobacco Mozaik Virus).
  4. Berbentuk bulat (Speherical), misalnya virus Orthomyxvirus dan HIV (Human Immunodeficiency Virus)
  5. Berbentuk seperti benang atau benang, contoh: virus Ebola

Jenis-Jenis Virus

jenis-jenis virus

A. Virus DNA

Virus DNA adalah jenis virus yang asam nukleatnya berbentuk rantai ganda yang berpilin, asam nukelat pada virus DNA sendiri merupakan materi genetiknya.

DNA pada virus akan mengalami proses yang disebut replikasi. Replikasi sendiri merupakan suatu proses penggandaan DNA yang tujuannya adalah untuk memperbanyak jumlah virus.

Selain itu replikasi pada virus DNA juga berfungsi agar anak dari hasil pembelahan virus identik dengan DNA dari sel induknya.

Selanjutnya virus akan mengalami transkripsi menjadi mRna, translasi, dan konstruksi untuk menajdi virus baru.

Contoh Virus DNA

  1. Cacar Air (Varicella Zoster)
  2. Cacar Sapi
  3. Hepatitis B virus
  4. Transfussion Transmitted Virus
  5. Salterprovirus
  6. Papiloma
  7. Parvovirus B19
  8. Herpes simpleks I dan II
  9. Vaccinia
  10. Roseola
  11. Bakteriofag
  12. JC Virus

B. Virus RNA

Virus RNA adalah jenis virus yang terdiri dari materi genetik berupa asam nukleat berbentuk ganda tidak berpilin (rantai tunggal).

RNA pada virus akan mengalami proses transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA yang terletak di dalam sel inangnya. Setelah proses transkripsi tersebut virus akan membentuk DNA yang selanjutnya akan masuk kedalam inti sel inangnya lalu menyelip kedalam DNA inang.

Selanjutnya DNA virus pada inang akan merusak DNA inangnya yang kemudian membentuk mRnNA yang akan mengalami proses translasi untuk bisa menghasilkan berbagai protein selubung virus. Protein selubung virus tersebutlah yang akan membentuk berbagai virus yang baru.

Contoh Virus RNA

  1. AIDS/HIV
  2. Virus Hepatitis E
  3. Virus Rubella
  4. Virus demam kuning
  5. Gondrong
  6. Hepatovirus
  7. Virus Ebola
  8. Rotavirus
  9. Virus demam berdarah
  10. Virus Campak

Klasifikasi Virus

Klasifikasi Virus

A. Berdasarkan Jumlah Kapsomernya

Berdasarkan kapsomernya virus diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:

  1. Virus dengan 60 kapsomer, contohnya Picornavirus.
  2. Virus dengan 72 kapsomer, contohnya Papovirus.
  3. Virus dengan 252 kapsomer, contohnya Adenovirus.
  4. Virus dengan 32 kapsomer, contohnya Parvovirus
  5. Virus dengan 162 kapsomer, contohnya Herpesvirus.

B. Berdasarkan Selubung pada Nukleokapsid

Berdasarkan selubung pada nukleokapsidnya virus bisa diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Virus yang tidak memiliki selubung, misalnya: Adenovirus, Papovirus, Reovirus, dan Picornavirus.
  2. Virus berselubung atau virus yang selubungnya terdiri dari glikoprotein serta lipoprotein. Misalnya: Herpesvirus, Togavirus, Poxyvirus, Rhabdovirus, serta Paramyxovirus.

C. Berdasarkan Tipe Genom dan Metode Replikasi

Virus dapat dibagi menjadi tujuh kelompok berdasarkan tipe genom dan replikasinya, yaitu:

  1. Virus tipe I
    Mempunyai struktur DNA utas ganda dan bereproduksi dengan replikasi (penggandaan DNA), misalnya: Herpesvirus.
  2. Virus tipe II
    Memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan cara bereplikasi (menggandakan diri), contoh: virus MVM.
  3. Virus tipe III
    Memiliki RNA utas ganda dan bereproduksi dengan cara replikasi, contoh: Reovirus.
  4. Virus tipe IV
    Mempunyai RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya secara replikasi (memperbanyak diri), misal: virus polio.
  5. Virus tipe V
    Memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya dengan cara memperbanyak diri (replikasi), contoh: virus rabies.
  6. Virus tipe VI
    Memiliki RNA utas tunggal (+) dengan menggunakann DNA perantara dan reproduksinya dengan cara transkriptasi balik, contoh: virus AIDS.
  7. Virus tipe VII
    Mempunyai RNA berbentuk utas ganda dengan RNA perantara dan bereproduksi dengan cara transkriptasi balik, misalnya: Heparnavirus.

D. Berdasarkan Jenis Sel Inangnya

Berdasarkan jenis sel inangnya virus dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:

  1. Virus penyerang tanaman, contohnya Tungro TMV (Tobacco Mozaik Virus)
  2. Virus penyerang hewan, contohnya virus flu burung dan rabies.
  3. Virus penyerang bakteri, contohnya virus T.
  4. Virus peyerang manusia, contoh: HIV, Flu, dan Polio.

E. Berdasarkan Jenis Asam Nukleat

Berdasarkan jenis asam nukleatnya, virus dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

  1. Virus DNA, merupakan virus yang asam nukleat berupa DNA, contoh: Parvovirus.
  2. Virus RNA, merupakan virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh: Picornavirus.

F. Berdasarkan Bentuk Dasarnya

Berdasarkan bentuk dasarnya virus dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

  1. Virus Kompleks, yakni virus yang struktur tubuhnya lebih kompleks dibadning virus lain, misalnya virus cacar
  2. Virus Iksohedral, yaitu virus yang mempunyai rotasi ganda dan dibatasi 20 segitiga sama sisi pada tata ruangnya, contohnya virus polio
  3. Virus heikal, merupakan virus yang hanya memiliki satu sumbu rotasi, dan bentuknya hampir meyerupai batang panjang, nukleokapsid tidak kaku, serta berbentuk heliks. Misalnya, virus flu.

Cara Hidup Virus

Virus HIV AIDS
Virus HIV AIDS

Virus bisa hidup didalam sel yang masih hidup, oleh karena itu ia mendapatkan sebutan “Parasit Obligat Intraseluler” atau parasit yang hidup didalam tubuh makhuk hidup. Dan sebutan itu juga yang menjadi ciri-ciri virus itu sendiri.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa virus hidup didalam sel makhluk hidup. Apabila sel yang terdapat virus mati, maka virus tersebut tidak akan mati, melainkan mengkristal. Itulah salah satu alasan kenapa virus juga bisa disebut sebagai benda mati.

Virus akan menumpangi sel yang masih hidup, sehingga sel hidup tersebut biasa disebut sebagai inang. Untuk bisa mengenal inang yang akan ditumpanginya, sel menggunakan 2 sistem, yaitu lock and key (gembok dan kunci) serta kesesuaian.

Sedangkan inang sendiri bisa dibedakan menjadi 2 jenis , yaitu inang sempit dan inang luas. Virus dengan jenis inang luas bisa menginfeksi beberapa inang sekaligus, misalnya flu burung dapa menginfeksi manusia, unggas, dan sebagainya.

Akan tetapi virus inang sempit hanya dapat menginfeksi jenis inang tertentu saja, misalnya virus bakteriofag hanya bisa infeksi bakteri jenis Escherichia coli, dan flu hanya dapat menginfeksi saluran pernapasan.

Virus dapat berpindah atau menular melalui berbagai media, seperti udara, air, darah, lendir, dan lain sebagainya.

Peranan Virus dalam Kehidupan

gambar vaksin sebagai peranan virus
Ilustrasi Vaksin

A. Peranan Virus yang Menguntungkan

Berikut beberapa peranan virus yang menguntungkan didalam kehidupan:

  1. Pembuatan antitoksin
  2. Produksi vaksin untuk kesehatan
  3. Melawan dan melemahkan bakteri

B. Peranan Virus yang Merugikan

  1. Menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya influenza, cacar, SARS (Severe Acute Respiratori Syndrome), polio dan sebagainya.
  2. Penyakit pada hewan, misalnya Rabies (Anjing Gila), Virus mulut dan kuku, Virus tetelo (Sampar Ayam).
  3. Penyakit pada tumbuhan, misalnya TMV (Tobacco Mozaik Virus), daun menggulung, tungro dan sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian virus, sejarah virus, ciri-ciri virus, klasifikasi, bentuk dan sebagainya, Semoga dapat bermanfaat.

Share:
admin

admin

Admin PortalViral merupakan user khusus untuk administrator pusat situs PortalViral.co. Semua artikel yang dibuat oleh Admin PorVil telah melalui proses panjang.